Jakarta, Edaran.ID – Jangan salah boikot, pasalnya banyak produk Indonesia yang saat ini masuk daftar boikot.
Salah satu produk asli Indonesia yang pernah diboikot karena diduga pro Israel adalah PT Mayora Indah, Tbk alias Mayora.
Beruntung klaim ini dengan cepat ditanggapi oleh manajemen Mayora melalui platform Instagram.
Produk-produk dari Mayora dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.
Produk Mayora pun sangat mudah ditemui di warung-warung.
Di antaranya adalah permen Kopiko, biskuit Roma, dan minuman Energen yang sangat populer di seluruh nusantara.
Sejarah PT Mayora Indah Tbk
PT Mayora Indah Tbk didirikan oleh Jogi Hendra Atmadja, bersama Drs. Raden Soedigdo dan Ir. Darmawan Kurnia.
Ketiganya meritis Mayora pada 17 Februari 1977, di Tangerang, Banten.
Jogi Hendra Atmadja, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Jakarta, memimpin perusahaan ini ke arah kesuksesan dengan produk ikonis.
Seperti permen Kopiko yang pertama kali diluncurkan di Indonesia pada akhir tahun 1980-an.
Tidak hanya berfokus pada makanan ringan, Mayora juga memasuki pasar minuman kemasan dengan Teh Pucuk Harum yang menjadi pesaing berat Teh Botol Sosro.
Kolaborasi dengan PT Tirta Fresindo menghasilkan Le Minerale, yang menjadi salah satu produk air mineral terkemuka di Indonesia.
Mayora, yang kini memiliki lima pabrik di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Makassar, Medan, dan Sukabumi, terus berupaya memperluas jangkauan produknya.
Pada tahun 2016, perusahaan ini membangun dua pabrik baru di Palembang dan Cianjur untuk memperkuat produksi dan bersaing dengan merek air mineral lain seperti Aqua.
Jogi Hendra Atmadja, yang juga dikenal sebagai salah satu dari 50 orang terkaya di Indonesia menurut Forbes 2021, menunjukkan prestasi luar biasa dengan mendorong PT Mayora Indonesia untuk go public di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1990, dengan total aset perusahaan mencapai 19,77 triliun rupiah saat itu.
Klaim terkait produk Mayora yang terafiliasi dengan Israel merupakan salah paham yang segera dibantah secara tegas oleh manajemen perusahaan, menegaskan komitmennya untuk terus mendukung kebangsaan dan integritas bisnis di Indonesia.***






