Edaran.id – Air minum Aqua sempat menjadi perbincangan dalam kegiatan webinar bertema ‘Gerakan Boikot Global, Strategi Melawan Penjajahan Israel’, beberapa waktu lalu.
Hal tersebut menyangkut masalah gerakan boikot produk pro Israel yang saat ini dikampanyekan masyarakat dunia.
Gerakan ini semakin meluas setelah Israel terus melakukan agresi ke Palestina.
Namun, perusahaan multinasional asing yang terafiliasi dengan Israel, kini diduga melakukan perlawanan terhadap gerakan ini.
Itu disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dr. H. Ikhsan Abdullah, dikutip Kamis (30/5/2024).
Mereka memanfaatkan ketidakseragaman daftar produk yang boikot yang beredar di masyarakat.
“Perlu ada kesamaan pandang soal ini, sehingga Muslimin tidak ragu mana yang harus diboikot dan mana yang tidak,” kata dia.
Ia kemudian memberikan contoh, sepeeri misalnya Danone.
Perusahaan asal Perancis ini sebelumnya tidak masuk dalam daftar boikot oleh BDS Indonesia.
Padahal di bebedapa gerakan boikot lainnya mencantumkan Danone karena aktif mendukung perekonomian Israel.
“Belakangan ini muncul berbagai iklan yang mencatut nama pengurus besar Nahdhatul Ulama di Australia, Prof. Nadirsyah Hosen, yang dalam iklan disebut sebagai orang yang ber-campaign menyatakan produk Danone di Indonesia, yaitu air mineral merek AQUA, tidak terafiliasi Israel. Padahal, ketika kami klarifikasi, beliau menyatakan namanya dicatut dan tidak pernah menyatakan hal tersebut,” beber dia.
Ia pun menegaskan, jika sebelumnya AQUA memang merupakan produk Indonesia.
Tapi kemudian dibeli oleh Danone, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Blackrock, korporasi miliarder Israel.
“Karena itulah merek tersebut ikut menjadi sasaran boikot masyarakat Muslim,” tambahnya.***