Market  

Barang Impor Israel ke Indonesia Melonjak di Tengah Gerakan Boikot, ini Datanya

Avatar
ILUSTRASI: Barang impor dari Israel meningkat di tengah gerakan boikot. (Edaran.ID)

Jakarta, Edaran.ID – Gerakan boikot produk pro Israel mulai disuarakan sejak konflik Israel-Palestina meningkat 2023 lalu.

Gerakan ini, juga dilakukan oleh masyarakat Indonesia.

Namun, ada fakta menarik yang diungkap oleh Kementerian Perdagangan.

Di tengah gerakan boikot, justru barang impor dari Israel ke Indonesia melonjak.

Dikutip dari data Kementerian Perdagangan, Kamis (4/7/2024), nilai impor dari Israel pada periode Januari-April 2024 mencapai US$29,2 juta.

BACA JUGA:  Biskuit Roma Bukan Produk Israel, Begini Sejarahnya

Jumlah ini meningkat tajam sebesar 334% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang hanya mencatatkan US$6,7 juta.

Produk-produk utama yang diimpor dari Israel termasuk alat pemanas/pendingin senilai US$15,61 juta.

Kemudian alat penghasil uap sebesar US$5,92 juta, dan pompa untuk cairan dengan nilai US$1,55 juta.

Selain itu, produk lain seperti perkakas tangan/mesin, alat telekomunikasi, dan lain-lain juga turut masuk dalam daftar impor dengan total US$4,19 juta.

BACA JUGA:  Tegaskan Pi Network Ilegal, Kemendag Ingatkan Kasus Investasi Bodong

Meskipun terjadi lonjakan nilai impor, kontribusi produk dari Israel masih sangat kecil dalam total nilai impor nonmigas nasional, hanya sebesar 0,05%.

Sekadar informasi, seruan untuk memboikot produk Israel semakin kuat di Indonesia.

Terutama setelah Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 yang mengharamkan segala bentuk dukungan terhadap Israel, termasuk transaksi dan penggunaan produk yang terafiliasi dengan negara tersebut.***