Techno  

5 Daftar Mesin Uang Israel di Indonesia, Banyak Digunakan Sehari-hari

Avatar
Ilustrasi orang sedang menggunakan maps di atas mobil.

EDARAN.ID – Israel dikenal sebagai negara yang pesat menumbuhkan perkembangan teknologi.

Bahkan, pertumbuhan ekonomi Israel ditopang dari industri yang bergerak di bidang teknologi.

Beberapa startup Israel digunakan masyarakat dunia, bahkan di Indonesia.

Akhir-akhir ini, gerakan boikot produk Israel massif diteriakkan masyarakat dunia.

Itu akibat dari dampak konflik Israel dan Palestina.

Berikut ini 5 mesin uang Israel yang banyak digunakan di Indonesia:

1. Waze
Layanan peta digital ini banyak digunakan oleh pengguna global. Aplikasi itu menggunakan data real time dari pengguna, lalu akan memberikan rute terbaik dengan mengukur seperti kecelakaan maupun macet.

BACA JUGA:  Dukung Israel dan Hina Pendukung Palestina di Medsos, Pria ini Langsung Diamankan Polisi

Perusahaan tersebut didirikan oleh Uri Levine, Ehud Shabtai dan Amir Shinar pada 2008. Sekitar 2013, perusahaan dibeli oleh Google dengan harga US$1,1 miliar.

2. Firebolt
Startup ini berdiri pada 2019 dan didirikan oleh Ariel Yaroshevich, Eldad Farkash, dan Saar Bitner. Sejauh ini, Firebolt telah mendapatkan pendanaan US$26 juta dan Alkeon Capital jadi salah satu investornya.

Sebagai informasi, Firebolt telah mengembangkan data cloud untuk pengguna dapat menyederhanakan akses pada wawasan serta kemampuan analisanya. Selain itu, pengguna dapat menganalisa sub-second dan memanfaatkan teknologi komputasi serta penyimpanan yang dioptimalkan.

BACA JUGA:  Daftar 121 Produk yang Diboikot Karena Diduga Terafiliasi dengan Israel, Benarkah?

3. Tailor Brands
Didirikan pada 2014, startup teknologi pemasaran itu memanfaatkan teknologi AI. Selain itu, Tailor Brands juga menyediakan logo dan web yang dipersonalisasi serta untuk membentuk LLC.

Perusahaan ini didirikan oleh Nadav Shatz, Tom Lahat, dan Yali Saar. Startup tersebut telah mengamankan pendanaan mencapai US$70,6 juta dari investor seperti GoDaddy dan Pitango VC.

4. Jolt
Jolt berdiri pada tahun 2015 oleh Lior Frenkel, Nadav Leshem, Nitzan Cohen Arazi, dan Roei Deutsch. Pendanaan yang telah didapatkan US$23,3 juta, dari investor termasuk Balderton Capital, Octopus Ventures, UpWest, serta Hillsven Capital.

BACA JUGA:  Poco M3 Banting Harga di Akhir Februari 2024, Sisa Segini Sekarang

Beberapa lulusan program dari startup ed-tech ini bekerja di Uber, Netflix, Shopify, Facebook, dan YouTube.

5. Helios
Helios didirikan oleh Eli Cohen dan Ran Nozik. Mereka membuat perusahaan yang dapat memecahkan masalah, memahami dan menguji seluruh layanan serta aplikasi.

Startup tersebut telah meraih pendanaan sebesar US$5 juta. Beberapa investornya termasuk Entree Capital dan Amiti Ventures.

Cek Berita dan Artikel Edaran.ID lainnya di Google News