EDARAN.ID – Starbucks menjadi salah produk yang masuk dalam daftar boikot.
Starbucks diduga terafiliasi dengan Israel atau produk pro Israel.
Kondisi itu berdampak pada gerai Starbucks di berbagai negara, termasuk Malaysia.
Bahkan, RHB Research di Malaysia merekomendasikan untuk untuk menjual saham Berjaya Food Bhd.
Itu diumumkan setelah RHB Research melakukan penelitian di gerai Starbucks yang menunjukkan 30 persen penurunan pengunjung.
Melansir New Straits Times, Senin (11/12/2023), Starbucks mengalami anjloknya kunjungan sejak pekan lalu.
Starbucks berkontribusi sebesar 91 persen terhadap pendapatan grup Berjaya Food.
Penurunan pengunjung terjadi, tapi di sisi lain itu pusat perbelanjaan tetap ramai.
RHB pun menurunkan proyeksi harga saham BFood sebesar 24 persen menjadi ke level 46 sen.
“Outlook kami untuk BFood menjadi lebih hati-hati karena boikot Starbucks Coffee dapat berlangsung lebih lama dari yang kami perkirakan jika tidak ada resolusi jangka pendek terhadap konflik Israel-Hamas,” ungkap RHB.***